Materi Pembelajaran IPA Kelas V MI/SD Topik C Bunyi dan Sifatnya

 Topik C Bunyi dan Sifatnya


Apakah kamu pernah berpikir dari mana sebenarnya asal-usul bunyi yang kita dengar? Kenapa bunyi bisa muncul? Saat sedang diam, kemudian ada seseorang yang tiba-tiba membuka pintu, apa yang akan kamu dengar? Atau ketika sedang diam kemudian ada yang menjatuhkan sebuah benda, pasti kita akan mendengar suara atau bunyi bukan?

Pernahkah fenomena ini terjadi disekitarmu ? 

Fenomena ini sering terjadi saat hujan turun. ketika kita mengamati terjadinya peristiwa ini ada dua macam alat indera pada manusia yang terlibat yaitu terlihat oleh mata adanya kilatan cahaya di langit yang begitu menyilaukan dan disusul dengan suara menggelegar keras terdengar oleh telinga. peristiwa ini sering kita kenal dengan petir.

Mari kita belajar mengenai bunyi dan sifatnya

Ketika gaya bekerja pada suatu benda dan membuat benda tersebut bergetar maka akan terbentuk bunyi. Getaran benda ini membuat udara di sekelilingnya menjadi ikut bergetar. Getaran udara inilah yang merambat sampai di telinga sehingga kita bisa mendengar bunyi. Berbeda seperti cahaya, bunyi memerlukan medium untuk merambat. Medium tersebut bisa berupa benda padat, cair, atau gas. Hal ini menyebabkan tidak adanya bunyi yang dihasilkan di ruang vakum (termasuk di luar angkasa). Bunyi juga tidak bergerak secepat cahaya. Berikut ini yang termasuk sifat-sifat bunyi. 

1. Merambat ke segala arah 
Berbeda dengan cahaya yang merambat lurus, bunyi merambat ke segala arah. Hal inilah yang menyebabkan kita bisa mendengar bunyi walaupun tidak melihat langsung sumber bunyinya. Media padat merupakan penghantar bunyi yang paling baik karena kerapatan partikel yang tersusun pada benda padat. Oleh karena itu, bunyi yang dirambatkan pada media padat akan terdengar lebih keras dan cepat. Adapun udara memiliki kerapatan partikel paling renggang sehingga udara bukan menjadi penghantar bunyi yang paling baik. 

2. Bunyi dapat dipantulkan
 Walaupun dinding dan lantai di kelas atau di rumah terbuat dari benda yang keras, kita tidak mendengarkan gaung atau gema. Hal ini dikarenakan ruangan tersebut terisi dengan benda-benda lain yang menyerap suara, seperti tirai, karpet, buku, tas, bantal, baju, dan benda-benda lainnya. Namun, hasil yang berbeda bisa terjadi jika ruangan tersebut kosong. 

3. Tinggi Rendah dan Intensistas Bunyi 
Energi bunyi merambat melalui sebuah medium dalam getaran yang terus berulang. Jumlah getaran yang dihasilkan setiap detiknya disebut frekuensi. Jumlah frekuensi ini akan memengaruhi tinggi rendah nada. Semakin tinggi frekuensi bunyi maka akan semakin tinggi nada yang dihasilkan. Frekuensi diukur dengan satuan Hertz (Hz). Bunyi yang dapat didengar oleh manusia berupa bunyi audiosonik (dengan rentang frekuensi 20 - 20.000 Hz). Di bawah frekuensi tersebut termasuk bunyi infrasonik. Seismograf adalah alat pendeteksi gempa dan menangkap bunyi infrasonik yang dihasilkan oleh getaran pergerakan lempeng Bumi. Ada juga bunyi ultrasonik dengan frekuensi lebih besar dari 20.000 Hz. Kelelawar, anjing, lumba-lumba merupakan contoh hewan yang bisa mendengar bunyi ini.


Untuk lebih lanjut, simak video di bawah ini yaaa 😊



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama